Nyanyian Sunyi dari Kedalaman

putri duyung


Laut malam itu gelap pekat, hanya dihiasi buih putih yang bergulung lemah. Di tengah kelamnya samudra, sesuatu yang berbeda menarik perhatian. Sebuah tubuh tenggelam di dasar laut, terombang-ambing oleh arus. Bukan bangkai ikan biasa, melainkan sosok yang begitu sempurna hingga terkesan tidak nyata. Seorang putri duyung.


Rambutnya seperti kobaran api yang terendam berwarna oranye menyala, terurai bebas di arus. Kulitnya putih mutiara, kontras dengan warna rambutnya yang mencolok. 

Namun, yang paling mencuri perhatian adalah wajahnya. Terlihat damai, namun ada kesedihan mendalam yang terukir di sana, seperti sebuah rahasia yang terkubur dalam kedalaman laut. Matanya tertutup, seolah-olah dia sedang bermimpi panjang.

Legenda mengatakan, putri duyung adalah makhluk abadi. Mereka memiliki suara yang mampu memikat siapa pun, bahkan makhluk laut yang paling buas. 

Legenda juga berbisik tentang kutukan yang menyertai keabadian mereka. Jika mereka jatuh cinta pada manusia, mereka akan kehilangan suara mereka, dan jika hati mereka hancur, mereka akan mati.

Mungkin putri duyung ini adalah korban dari kutukan itu. Mungkin dia telah memberikan seluruh jiwanya untuk cinta yang tak terbalas. Atau mungkin saja, dia adalah korban dari kekejaman manusia yang tak pernah puas.

Makhluk laut berdatangan. Ikan-ikan kecil berkeliaran penasaran, sementara yang lebih besar menjaga jarak. Ubur-ubur dengan tentakelnya yang bercahaya menari-nari di sekelilingnya, seperti sedang meratapi kematian.

Namun, tak ada yang berani menyentuh tubuh suci itu. Seakan-olah mereka mengerti, ini adalah akhir dari sebuah kisah, sebuah nyanyian terakhir yang terhenti di tengah lagu.

Tiba-tiba laut bergolak. Sebuah pusaran besar terbentuk, menarik tubuh putri duyung ke dalam. Dalam sekejap, dia menghilang tanpa jejak. Beberapa mengatakan, dia kembali ke dunia bawah laut, tempat para putri duyung beristirahat. Yang lain berbisik, dia menjadi bagian dari laut, jiwanya menyatu dengan samudra yang luas.

Malam itu, laut bernyanyi dengan nada yang berbeda. Ada kesedihan, ada kerinduan, dan ada juga sebuah misteri yang belum terpecahkan. Di dasar laut, mungkin saja putri duyung dengan rambut oranye itu sedang bernyanyi, sebuah nyanyian sunyi untuk jiwa yang telah pergi.

Tidak ada yang tahu pasti. Yang jelas, kematian putri duyung itu menjadi sebuah misteri yang akan terus hidup dalam legenda. Sebuah kisah tentang keindahan, kesedihan, dan keabadian yang terenggut oleh takdir.
Lebih baru Lebih lama