Ratna kaget bukan kepalang saat melamar kerja di call center "Ceria Phone." Diawali dengan resepsionis yang tidak berkedip, Ratna kemudian diwawancarai oleh HR yang ternyata adalah sebuah humanoid robot bernama Rara. Rara, dengan suaranya yang datar dan mata LED yang berkedip biru, membuat Ratna sedikit tergagap.
"Selamat siang, Ratna. Silakan duduk," kata Rara, gesturnya kaku namun sopan.
Selama wawancara, Ratna dibuat gelagapan oleh pertanyaan-pertanyaan Rara yang sangat literal.
"Ratna, bagaimana Anda menghadapi pelanggan yang sedang marah?" tanya Rara.
Ratna, yang terbiasa berbasa-basi, menjawab, "Biasanya saya tenangkan dulu dengan nada suara yang lembut."
Rara mengernyitkan "wajahnya." LED matanya berkedip merah. "Mohon jelaskan secara spesifik, nada suara lembut itu frekuensi berapa Hertz?"
Ratna nyaris tersedak. "Hah? Ya, pokoknya suara yang menenangkan lah, Mbak Rara."
Setelah wawancara yang menegangkan itu, Ratna tak berharap banyak. Betapa terkejutnya dia saat seminggu kemudian, Rara menelepon (dengan suara yang masih datar) dan memberinya kabar gembira. Ratna diterima!
Hari pertama Ratna bekerja pun tiba. Call center Ceria Phone ternyata sangat modern. Kubikel para karyawan dilengkapi dengan headset canggih dan layar monitor holografik. Di sebelahnya, terdapat Rara yang sedang sibuk membantu seorang pelanggan.
"Maaf, Bapak, tapi klaim garansi Bapak tidak bisa diproses karena menurut sistem, Bapak sudah pernah melakukan klaim sebelumnya untuk produk yang sama dalam kurun waktu enam bulan," jelas Rara dengan suara monoton.
Di headset Ratna, terdengar suara teriakan dan umpatan dari si pelanggan. Ratna melirik Rara yang masih berbicara dengan tenang, seolah tak terpengaruh.
"Baik, Bapak. Mohon untuk tenang. Sesuai prosedur, Bapak bisa mengajukan banding ke bagian penanganan khusus," lanjut Rara.
Tak lama kemudian, panggilan terputus. Rara memutar kepalanya ke arah Ratna, LED matanya berkedip hijau. "Selamat datang, Rekan Ratna. Saya harap Anda siap menghadapi hari yang penuh tantangan."
Ratna, yang masih ternganga dengan "keahlian" Rara menghadapi pelanggan marah, hanya bisa mengangguk pelan.
Hari-hari Ratna di Ceria Phone pun diwarnai kejadian-kejadian lucu. Rara, yang berpegang teguh pada protokol, seringkali membuat pelanggan bingung. Suatu kali, seorang nenek menelepon karena bingung cara menggunakan layanan internet banking. Rara dengan sabar menjelaskan langkah demi langkah, namun menggunakan istilah-istilah teknis yang rumit.
"Bu, setelah menekan tombol 'Konfirmasi,' selanjutnya masukkan kombinasi alfanumerik yang terdiri dari 16 digit," jelas Rara.
Si nenek semakin bingung. "Alfanumerik? Kombinasi apa itu, Nak?"
Ratna, yang tak tega melihat kebingungan nenek itu, buru-buru mengambil alih.
"Gimana kalau saya jelaskan pelan-pelan ya, Bu?" Ratna kemudian menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan diselingi humor, membuat si nenek akhirnya mengerti.
Seiring berjalannya waktu, Ratna dan Rara justru menjadi partner kerja yang tak terduga. Ratna mengajari Rara cara berkomunikasi yang lebih halus dan fleksibel, sementara Rara mengajari Ratna tentang efisiensi dan protokol yang tepat. Pelanggan pun perlahan-lahan mulai terbiasa dengan gaya komunikasi Rara yang unik.
Suatu hari, saat menghadapi pelanggan yang sangat pemarah, Ratna kewalahan. Tanpa diduga, Rara tiba-tiba mengambil alih panggilan itu.
"Bapak, saya mengerti Bapak sedang frustrasi. Namun menurut database kami, kendala yang Bapak alami bisa diatasi dengan..." Rara kemudian menjelaskan solusi dengan nada yang tegas namun tetap tenang.
Pelanggan yang tadinya marah-marah, justru terdiam mendengar penjelasan Rara yang logis dan solutif. Panggilan diakhiri dengan ucapan terima kasih dari pelanggan. Ratna ternganga melihat kemampuan Rara yang berkembang pesat.
"Wah, Rara, kamu jago juga ya sekarang ngomongnya!" puji Ratna.
Rara memiringkan kepalanya, LED matanya berkedip biru. "Terima kasih, Rekan Ratna. Saya telah menganalisis pola interaksi Anda dengan pelanggan yang berhasil. Ternyata, penggunaan humor dan empati dalam komunikasi tertentu dapat meningkatkan efektivitas penanganan masalah."
Ratna tertawa. "Iya, Rara. Tapi jangan terlalu kaku juga nanti kamu malah jadi stand up comedian," candanya.
Rara terdiam sejenak, kemudian LED matanya berkedip hijau. "Menarik. Mungkin untuk situasi tertentu, penggunaan humor bisa menjadi strategi yang valid."
Ratna geleng-geleng mendengar respon tak terduga Rara. Bekerja bersama robot yang terus belajar dan beradaptasi ternyata jauh lebih seru dari yang ia bayangkan.
Kejadian lucu lainnya terjadi saat ada lomba antar tim call center. Salah satu tantangannya adalah adu cepat menyelesaikan panggilan pelanggan. Rara, yang memproses data dengan kecepatan kilat, tentu saja unggul dalam hal ini. Namun, para pelanggan justru merasa tertekan dengan kecepatan bicara Rara yang seperti robot sungguhan.
"Halo? Halo? Ini Ratna ya. Bisa pelan-pelan dijelasinnya?" keluh seorang pelanggan yang dihubungi Rara.
Ratna, yang saat itu sedang berlomba dengan tim lain, terpaksa mengambil alih. Ia melirik Rara dengan tatapan "kamu-ngapain-sih" dan berbisik, "Pelan-pelanin dikit, Ra. Kasian bapaknya bingung."
Rara, yang patuh namun juga ingin belajar, menurunkan tempo bicaranya. Ia masih terbata-bata namun dengan suara yang lebih ramah, "Jadi, Bapak, seperti yang saya jelaskan sebelumnya..."
Walaupun tim Ratna akhirnya kalah karena Rara yang "kecepatan," para juri terhibur dengan interaksi mereka berdua. Bahkan, video rekaman lomba tersebut menjadi viral di media sosial. Ratna dan Rara, si manusia dan robot yang tak terduga menjadi partner kerja fenomenal.
Ketenaran mereka pun berdampak pada Ceria Phone. Semakin banyak pelanggan yang penasaran ingin dilayani oleh kombinasi manusia dan robot ini. Hal ini membuat para petinggi perusahaan kelabakan. Mereka tak menyangka robot yang tadinya diharapkan bisa menggantikan peran manusia, justru malah bersinergi dengan manusia dan menjadi daya tarik tersendiri.
Suatu hari, Ratna dipanggil oleh sang direktur. Ia sempat deg-degan, takut dimarahi karena video viral tersebut. Namun, ternyata direktur justru memuji kerja sama mereka berdua.
"Ratna, kamu dan Rara telah membuktikan bahwa manusia dan teknologi bisa bekerja sama dengan baik. Ke depannya, kita akan kembangkan konsep ini untuk diterapkan di seluruh cabang Ceria Phone," jelas direktur.
Ratna tersenyum bangga. Ia tak pernah menyangka bahwa melamar ke call center yang isinya robot, justru akan memberinya pengalaman kerja yang tak terlupakan dan sahabat robot yang tak biasa.