Hana dan Dunia Gelapnya

Hana dan Dunia Gelapnya


"Perempuan di sudut bar itu bukan orang biasa," pikir Riko. Ia memandang perempuan dengan rambut hitam panjang yang duduk di seberang meja bar. Mata perempuan itu tajam, seakan mampu menembus jiwa siapa pun yang ia pandangi. 

Riko memperhatikan setiap gerakan perempuan itu, mulai dari cara dia memegang gelas whisky hingga cara dia meniupkan asap rokok. Ada sesuatu yang menghipnotis dalam gerak-geriknya. Riko memutuskan untuk mendekatinya. 

"Minumanmu menarik," kata Riko, membuka percakapan. 

Perempuan itu mengangkat alisnya sedikit, kemudian tersenyum tipis.

"Whisky tua dengan sentuhan bourbon," jawabnya. "Namaku Hana."

"Riko," balas Riko sambil mengulurkan tangan. Hana menjabatnya dengan lembut, namun Riko merasakan dingin yang aneh dari sentuhan itu.

Obrolan mereka mengalir dengan lancar. Hana bercerita tentang kota besar yang ia tinggalkan, tentang pekerjaannya yang penuh tekanan, dan tentang impiannya untuk memiliki kehidupan yang tenang. Ada aura misterius yang menyelimuti setiap kata yang keluar dari mulutnya, membuat Riko semakin penasaran.

Waktu berlalu tanpa terasa, bar mulai sepi. Hana mengajak Riko keluar untuk menghirup udara segar. Mereka berjalan di bawah lampu-lampu jalan yang redup, melintasi gang-gang sempit yang sepi. Riko merasa ada sesuatu yang aneh, tapi ia terlalu terpesona oleh Hana untuk peduli.

"Sini, aku mau tunjukkan sesuatu," kata Hana sambil menarik Riko ke sebuah bangunan tua yang tampak tak terawat. 

Mereka masuk ke dalam bangunan itu. Di dalam, Riko melihat banyak benda-benda aneh, seperti lilin hitam, buku-buku kuno dengan tulisan asing, dan cermin besar di sudut ruangan. Perasaan tak nyaman mulai menyelimutinya.

mysterious room filled with an assortment of peculiar items.


"Hana, apa ini?" tanya Riko dengan suara bergetar.

Hana hanya tersenyum misterius. "Ini adalah tempatku melakukan ritual. Kamu akan tahu segera."

Sebelum Riko sempat bereaksi, Hana mengeluarkan pisau kecil dari saku jaketnya. 

"Jangan khawatir, Riko. Ini hanya sementara."

Riko mencoba melawan, tapi Hana terlalu kuat. Dia melihat bayangan dirinya di cermin besar itu, dan sesuatu yang aneh terjadi. Bayangan itu bergerak sendiri, terlepas dari gerakan Riko. Tiba-tiba, bayangan itu mulai menarik Riko ke dalam cermin.

Dengan seluruh kekuatannya, Riko mencoba melawan. Namun, kekuatan yang menariknya terlalu kuat. Dalam hitungan detik, dia merasa tubuhnya ditarik ke dimensi lain.

"Selamat datang di dunia cermin," bisik Hana di telinganya sebelum semuanya menjadi gelap.

Ketika Riko membuka matanya, dia tidak lagi berada di bangunan tua itu. Dia berdiri di tengah-tengah ruangan yang serba putih, tanpa batas. Bayangannya, yang tadi menariknya, kini berdiri di depannya, tersenyum jahat.

"Selamat datang di tempatmu yang baru," kata bayangan itu. "Sekarang, kamu menjadi bagian dari kami."

Riko terjebak dalam dunia cermin, menjadi bayangan yang terperangkap untuk selamanya. Sementara itu, di dunia nyata, Hana yang sebenarnya adalah penyihir gelap, duduk kembali di bar, menanti korban berikutnya.

Lebih baru Lebih lama