Jarak yang Tak Terjangkau

Dia selalu duduk di bangku paling belakang kafe itu, menyeruput kopi tubruk yang harganya tak sampai seperempat dari secangkir latte yang biasa dipesan wanita itu. Tapi Rizal tak peduli. Baginya, cukup bisa memandanginya dari kejauhan, sesekali mencu…

Kartu Hitam dan Bisikan Kegelapan

Langit di luar mulai menghitam. Di dalam ruangan kecil itu, Liliana duduk di atas karpet bulu tua, di tengah lingkaran lilin yang menyala temaram. Tangannya yang halus dengan perlahan membalik kartu tarot satu per satu. Setiap kartu membawa simbol mis…

Saat Semesta Pernah Diam untuk Kita

Aku masih ingat malam itu. Bukan karena ada kejadian besar atau sesuatu yang dramatis, tapi karena semuanya terasa begitu sederhana.   Kita duduk di bangku taman yang catnya mulai mengelupas, tanganmu dingin waktu menyentuh tanganku, dan kita hany…

I Knew I Loved You Before I Met You

Aku tidak pernah percaya pada cinta pada pandangan pertama. Itu terdengar seperti dongeng yang dibuat-buat, sesuatu yang hanya terjadi dalam film atau novel picisan yang terlalu dramatis. Tapi semua itu berubah pada hari aku melihatnya untuk pertama k…

Melihatmu Melalui Mataku

Bayangan itu muncul lagi. Aku menoleh ke arahmu yang sedang tertawa kecil, tanganmu sibuk membolak-balik halaman buku yang mungkin sudah kau baca lebih dari tiga kali.   Kau selalu seperti itu, mengulang kisah-kisah yang kau cintai, seperti ingin …

Muat postingan lainnya
Tak ada hasil yang ditemukan